Lagi-lagi Israel menyerang kemanusiaan

Hari ini kita mendengar aksi Israel menyerang kapal MAVI Marmara, yaitu kapal yang digunakan untuk mengangkut bantuan sosial kepada rakyat Gaza Palestina. 16 korban dinyatakan tewas semantara 30 lainnya luka-luka. Namun betapapun sudah jelas kebrutalan Israel, dunia pada umumnya hanya menutup mata, entah tidak perduli atau tidak bernyali. Reaksi keras hanya datang dari segelintir ormas, sementara pemerintah hanya mengutuk tanpa melakukan hal yang berarti baik bagi warganya yang menjadi korban apalagi untuk menghentikan kebiadaban Israel.

Israel berkelit bahwa penyerangan yang mereka lakukan adalah karena para awak kapal MAVI Marmara menyerang mereka terlebih dahulu dengan kayu dan pisau, namun informasi ini hanya datang dari satu sumber yaitu Israel. Kita tentu tidak dapat mempercayai suatu informasi yang hanya datang dari satu sumber tanpa klarifikasi dari sumber lain selaku pihak terkait yaitu awak kapal MAVI Marmara itu sendiri. Israel berusaha untuk menutup segalah akses informasi, bahkan para wartawan asing yang berusaha meliput peristiwa di wilayah konflik diusir oleh pihak Israel. Andaikata benar mereka membawa pisau dan kayu saat “didatangi” oleh tentara Israel, itu sama sekali bukan suatu penyerangan melainkan mereka hanya ingin mempertahankan diri dan kapal mereka, karena mereka ingin memberikan bantuan secara langsung kepada rakyat Gaza Palestina.

Mereka tidak percaya kalau Israel akan benar-benar akan menyalurkan bantuan yang mereka berikan (sebelumnya Israel telah melarang kapal MAVI menuju Gaza Palestina, mereka menyuruh kapal itu menuju ke Ashdod untuk selanjutnya meyerahkan bantuan itu kepada Israel, Israel berjanji akan menyalurkan bantuan yang mereka berikan ke wilayah Gaza) kepada kepada rakyat Gaza Palestina. Ketidakpercayaan terhadap Israel dapat dimaklumi, mengingat banyaknya perjanjian-perjanjian yang telah mereka langgar, resolusi-resolusi yang tidak digubris, serta upaya menutup akses informasi dan komunikasi yang mereka lakukan.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an :

” (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya” ). (Al-Anfal 56).

Ayat ini membuktikan kebenaran Al-Qur’an sekaligus mempertegas sikap bangsa Israel Yahudi yang selalu mengingkari janji dan tak pernah mentaati resolusi DK PBB, karena memang tak ada sanksi apapun yang telah diberikan kepada mereka. Hal itu disebabkan adanya backing dari Amerika sehinggah mereka merasa dapat berbuat apapun di dunia ini.